Senin, 15 November 2010

KETELA RAMBAT

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Umbi-umbian merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Umbian-umbian mempunyai kandungan gizi yang cukup memenuhi jika dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Jenis umbi-umbian yang sering ditemukan di pasaran antara lain jenis talas-talasan, ketela rambat, kentang, ketela pohon.
Ketela rambat yang banyak dijual dipasaran terdiri dari dua jenis yaitu ketela ungu dan ketela kuning. Ketela rambat sering dijadikan sebagai camilan atau makanan pengganjal perut. Ketela rambat sering dioleh dengan direbus, digoreng, atau dijadikan keripik.
Ketela pohon merupakan jenis umbi akar yang sering dimanfaatkan sebagai makanan tambahan. Ketela pohon sering diolah dengan direbus, digoreng, dijadikan keripik, dan diolah menjadi tepung. Sekarang ini banyak makanan atau kue yang menjadikan ketela pohon sebagai bahan dasarnya.
Masyarakat tani diharapkan kembali mengembangkan aneka tanaman umbi-umbian, seperti ketela rambat, ketela pohon, suweg dan jenis kacang-kacangan. Dengan cara mengkemas seperti itu diharapkan masyarakat tertarik untuk mengkonsumsinya, karena tersedia menu pilihan selain makanan pokok beras.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan latarbelakang di atas maka makalah yang kami rumuskan adalah :
1. Bagaimana cara pengolahan ketela rambat, sehimgga dapat dijadikan sebagai makanan pokok
2. Apa manfaat ketela rambat bagi tubuh kita.
3. Apa kandungan gizi dari ketela rambat.

1.3 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui ressep-resep makanan pokok, yang bahan dasarnya dari ketela rambat.
2. Untuk mengetahui fungsi/manfaat ketela rambat bagi tubuh kita
3. Untuk mengetahui kandungan gizi yang terdapat pada ketela rambat.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah ketela rambat
Suatu tumbuhan dibangun oleh organ-organ yang terdiri dari akar, batang dan daun. Berdasarkan asalnya, akar dibagi menjadi dua kategori; (1) Akar primer atau akar normal, akar yang berasal dari lembaga (embrio) dan biasanya tetap sepanjang hidup, serta (2) akar liar atau akar adventiv yang muncul secara sekunder dari batang, daun atau jaringan lainnya, dapat bersifat permanen maupun sementara.
Akar primer berfungsi untuk mencengkeramkan tumbuhan ke dalam tanah dan untuk menyerap air dan zat terlarut. Sedangkan pada akar liar fungsinya sangat beragam. Bagian akar yang berdaging misalnya, pada wortel (Daucus carota), lobak (Raphanus sativus), bit (Bota vulgaris), akar di dalam tanah dapat menjadi demikian besar dan dapat berfungsi sebagai organ penyimpan cadangan makanan. Fungsi ini juga terdapat pada ketela rambat (Ipomoea batatas).
Secara morfologi tumbuhan Ipomoea batatas adalah semak yang bercabang, batang gundul atau berambut, kadang-kadang membelit dan bergetah. Panjang sampai lima meter, tangkai daun 4-20 cm, lembaran daun lebar, mulai bentuk telur sampai membulat dengan pangkal yang berbentuk jantung atau terpancung rata, bersudut sampai berlekuk. Karangan bunga diketiak daun, bentuk payung. Daun pelindung kecil dan rontok. Daun kelopak memanjang bulat telur dan runcing. Mahkota terluar paling kecil berbentuk lonjong sampai bentuk terompet. Warna bunga ungu muda, panjang 3-4 cm. Benang sari tertanam tidak sama panjangnya. Tangkai putik bentuk benang, kepala putik bentuk bola rangkap. Buah kotak bentuk telur. Ditanam pada ketinggian 2-2.000 m. Kadang-kadang menjadi liar.

Taksonomi Ipomoea batatas
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Sympetale
Bangsa : Tubiflorae
Suku : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea batatas
Pada Ipomoea batatas cadangan makanan disimpan terutama didaerah korteks atau xilem atau keduanya. Biasanya xilem menjadi daerah utama penyimpanan cadangan makanan, namun makanan juga disimpan diluar xilem.

2.2 fungsi Ketela Rambat
Ubi jalar atau lebih dikenal dengan sebutan ketela rambat, ternyata bahan makanan ini menyimpan manfaat luar biasa karena kekayaan zat yang terkandung didalamnya. Dan yang lebih menakjubkan lagi,ternyata daun ubi jalar juga mengandung zat yang dibutuhkan untuk kesehatan manusia. Kenyataan yang didukung hasil penelitian itulah yang mungkin menyebabkan berkembangnya isu tentang pemakaian daun ubi jalar sebagai obat demam berdarah.
Ketela rambat yang umumnya mengandung protein tinggi, yang secara tidak langsung mampu menyembuhkan berbagai penyakit antara lain kanker.Dalam ketela rambat mengandung antiosamnin yang sangat baik bagi kesehahatan dan tidak terdapat pada beras atau gandum.Ketela rambat juga mengandung protein melebihi kentang yang kalorinya 123 setiap 100 gram,sedangkan kentang hanya 83 per 100 gram. Sedangkan kandungan karbohidratnya 27,9 dan kentang hanya 19.1
Sebuah penelitian membandingkan kandungan daun ubi jalar dengan beberapa jenis daun lainnya. Hasil penelitian itu menyebutkan bahwa daun ubi jalar mengandung protein lebih tinggi dibanding dengan daun singkong. Kandungan serat kasar juga cukup tinggi dan ini berarti daun ubi jalar efektif untuk mencegah gangguan saluran cerna,kegemukan dan diabetes.

2.3 Kandungan Gizi Ketela Rambat
Ubi jalar berkulit halus dan bergantung jenisnya,menunjukkan bermacam2 warna kulit,yaitu merah,ungu,coklat dan putih. Daging ubi juga bervariasi,mulai dari putih sampai kuning, oranye,dan ungu.Hasil penelitian membuktikan bahwa jenis yang berwarna lebih gelap ternyata mempunyai kandungan senyawa jenis betakaroten lebih banyak dibandingkan dengan ubi yang berwarna terang.
Senyawa golongan betakaroten diperlukan untuk mendapatkan sel tubuh yang sehat. Jika sel tubuh sehat,berarti akan terhindar dari penyakit akibat pertumbuhan sel yang tidak normal,seperti tumor dan kanker. Karena kandungan betakaroten yang mencapai 79% per 100 gram berat ubi jalar ,tanaman ini untuk mengatasi keadaan kekurangan vitamin A yang melanda secara serius. Selain itu,ubi jalar juga kaya akan kandungan zat tepung,gula,serat,protein,zat besi,kalsium dan beberapa jenis vitamin. Vitamin lain yang dapat ditemukan adalah B1,B2,B6 dan Vitamin C. Krena kekayaan kandungan zat gizi ini,maka ubi jalar berhasil menduduki peringkat tertinggi sebagai bahan makanan bergizi.
Sumber utama karbohidrat yang baik untuk penderita diabetes karena kandungan gulanya sederhana. Ubi jalar merah juga sangat kaya akan pro vitamin A atau retinol. Bayangkan, di dalam 100 gr ubi jalar merah terkandung 2310 mcg (setara dengan satu tablet vitamin A). Bahkan dibandingkan bayam dan kangung, kandungan vitamin A ubi jalar merah masih setingkat lebih tinggi. Keistimewaan ubi ini juga terletak pada kandungan seratnya yang sangat tinggi. Bagus untuk mencegah kanker saluran pencernaan dan mengikat zat karsinogen penyebab kanker di dalam tubuh.

Protein 1.8 g
Lemak 0.7 g
Karbohidrat 27.9 g
Mineral 1.1 g
Kalsium 49 mg
Vitamin A (retinol) 2310 mcg
Vitamin C (askorbat) 20



















BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA


A.Metode Penulisan

Karya tulis ini di tulis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yakni suatu metode yang menggambarkan suatu fenomena secara sistematis, denganhasil yang dinyatakan dalam bentuk angka. Tahapan-tahapan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Tahapan Perumusan Tema dan Penulisan
2. Tahap Pengumpulan Landasan Teori dan Data
3. Tahap Analisis
4. Tahap Kesimpulan

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penulisan karya tulis ini adalah studi literature(literature reseach). Penulis melakukan telaah pustaka yang berupabuku-buku teks, jurnal-jurnal ilmiah, artikel-artikel internet, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan rumusan masalah yang akan dibahasa.

C. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penulisan karya tulis ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif,dimana analisis deskriptif kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk metode mengumpulkan,mengolah, dan menyajikan data ke dalam bentu7k penyajian yang sesuai.


D. Sistematika Penulisan
Penulisan karya ilmiah ini menggunakan sistematika sebagai berikut : bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metodologi Penulisan, Bab IV Pembahasan dan Bab V Penutup.



BAB IV
PEMBAHASAN


Resep Makanan Pokok Dari Ketela Rambat
NASI KETELA
Bahan I:
• 1000 gr beras, cuci bersih
• 1200 ml air
Bahan II:
• 300 gr ketela rambat warna kuning, kupas, cincang kasar
• 3 lbr daun pandan
Bahan III (haluskan):
• 100 gr kerupuk udang, goreng, remas halus
• 1 sdt garam
• 2 sdt gula pasir
• 3 sdm bawang putih goreng

Cara Membuat:
1. Campur bahan I dalam panci, masak hingga airnya habis (diaron).
2. Campur beras yang telah diaron dengan ketela cincang, aduk rata.
3. Letakkan daun pandan di dasar kukusan letakkan beras aron dan ketela.
4. Kukus hingga matang selama 40 menit. Angkat.
5. Bubuk Kerupuk: Masukkan semua bahan III dalam dry mill kemudian haluskan.
Hidangkan nasi ketela bersama bubuk kerupuk dan sate ikan.



NASI KETELA


BAB V
PENUTUP


5.1 Kesimpulan

• Umbi-umbian pada saat sekarang ini masih dijadikan sebagai makanan tambahan. Padahal apabila dilihat dari kandungan gizinya, umbi-umbian mempunyai kandungan gizi yang dapat dikembangkan sebagai makanan alternatif pengganti beras.
• Umbi-umbian di Indonesia kurang mendapat perhatian, karena komoditi itu dianggap sebagai makanan kelas rendahan yang dihubungkan dengan kemiskinan, padahal hasil penelitian menunjukan kandungan gizinya sangat tinggi.
• Tanaman umbi-umbian yang umumnya mengandung protein tinggi, yang secara tidak langsung mampu menyembuhkan berbagai penyakit, antara lain kanker dan penyakit diabetis.
• Dalam umbi-umbian itu mengandung `antiosiamnin` yang sangat baik bagi kesehatan dan tidak terdapat dalam beras atau gandum.
• Sebuah penelitian membandingkan kandungan daun ubi jalar dengan beberapa jenis daun lainnya. Hasil penelitian itu menyebutkan bahwa daun ubi jalar mengandung protein lebih tinggi dibanding dengan daun singkong. Kandungan serat kasar juga cukup tinggi dan ini berarti daun ubi jalar efektif untuk mencegah gangguan saluran cerna,kegemukan dan diabetes.


DAFTAR PUSTAKA

 http://www.gatra.com/2004-02-03/artikel.php?id=33645
 http://kulinerkita.multiply.com/recipes/item/60/Nasi_Ketela
 http://www.facebook.com/note.php?note_id=121584240232
 http://ichamiao.wordpress.com/2008/08/11/waspada-fakta-bahwa-asupan-zat-gizi-di-masyarakat-masih-kurang/

Tidak ada komentar: